oleh tinta hijau pada pada 18hb feb 2011 pukul 5.38am
10 PERKARA TERHALANGNYA DO'A
Syaqiq al-Bahili bercerita : "Adalah Ibrahim bin Ad-hem berjalan-jalan di pasar kota Bashrah, lalu orang-orangpun berhimpun di sisinya, mereka bertanya: "Hai Abu Ishaq, Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam Al-Qur'an:
Ud'unii astajib lakum
Artinya: Mohonlah kepada-Ku, pasti Ku-perkenankan permohonan itu. (Al-Mukmin: 60)
Padahal kami sejak bertahun-tahun memohon/berdo'a, tapi belum juga Dia perkenankan permohonan kami itu."
Jawabnya: "Hai masyarakat kota Bashrah, yang menjadi ganjalannya/hatimu terhalang oleh 10 perkara, mana mungkin do'a kalian diperkenankan?
Adapun 10 perkara itu ialah:
1. Kalian mengenal Allah, namun tidak suka melaksanakan hak-Nya.
2. Kalian baca Al-Qur'an, namun tidak suka melaksanakan isi kandungannya/tidak mengerjakan apa-apa yang ditunjuki olehnya.
3. Kalian mengaku cinta Rasul-Nya, namun membiarkan/enggan melakukan sunnah/tindakannya.
4. Kalian mengaku bermusuhan dengan syetan, namun kalian tetap saja menurutinya dan mendukung perbuatannya.
5. Kalian menyatakan/ingin masuk syurga, namun tidak suka melakukan pekerjaan yang mengantarkan ke syurga.
6. Kalian menyatakan/ingin selamat dari neraka, namun prilaku kalian justru menjerumuskan diri kedalamnya.
7. Kalian ucapkan bahwa mati itu benar, namun tidak suka mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
8. Kalian disibukkan dengan mengoreksi kelemahan/'aib orang lain, namun 'aib sendiri tidak kalian perhatikan.
9. Kalian suka menikmati karunia Allah subhanahu wata'ala, namun tidak pandai berterima kasih kepada-Nya.
10. Kalian menanam mayat-mayat (kawan) kalian, namun tidak pandai memetik i'tibar/pelajaran dari mereka.
(Hayatul Qulub)
Dimuat dalam suatu hadits :
Artinya:
Ketika telah tiba waktu shalat, Iblispun mengerahkan pasukan/bala tentaranya supaya menghampiri manusia, mereka alihkan dengan kesibukan supaya melupakan shalat. Syetan mendatangi orang yang hendak menunaikan shalat, lalu dialihkan pada kesibukan lain, hingga orang itu mengakhirkan waktunya. Dan kalau hal itu tidak berhasil, maka syetanpun mendorong secepatnya supaya orang itu tidak menyempurnakan shalat, baik ketika ruku', sujud ataupun qiraah dan bertasbih. Dan kalau hal itu gagal, maka syetanpun membuat kesibukan urusan dunia pada hatinya. Dan kalau hal itu tidak juga berhasil, maka minggatlah syetan dengan penuh kerugian dan kehinaan. Kemudian Iblis terkutuk menghukum syetan yang gagal itu dengan mengikat dan membuangnya ke laut. Tetapi apabila syetan berhasil dalam misinya menggoda orang shalat, maka iapun memperoleh penghargaan yang tinggi/maksudnya dimuliakan dan disanjung/sanjung." (Tambihul Ghafilin)
Abu Laits dalam nasihatnya mengatakan: "Perlu diketahui bahwa kita umat manusia punya musuh-musuh tangguh, yang harus dihadapi secara serius/dengan penuh kesungguhan, mereka itu ialah:
1. Kesenangan hidup/kehidupan dunia, menunjuk firman Allah subhanahu wata'ala:
Artinya: "Maka janganlah terpedaya oleh kesenangan hidup di dunia ..." (Luqman: 33)
2. Hawa nafsu kita sendiri, dialah musuh jahat yang tertangguh, menunjuk hadits riwayat Ibnu Abbas ra, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Artinya: "Sejahat-jahat musuhmu/yang paling berbahaya adalah nafsumu sendiri, ia bersarang diantara dua tulang rusukmu/lambung."
Juga menunjuk firman Allah subhanahu wata'ala:
Artinya: "Aku tidaklah melepas hawa nafsumu, sebab nafsu itu menyuruh berbuat jahat ..." (Yusuf: 53)
3. Syetan bangsa jin, maka berlindunglah kepada Allah subhanahu wata'ala, dari perdayaannya, menunjuk firman Allah subhanahu wata'ala:
Artinya: "Sesungguhnya syetan itu musuhmu, untuk itu perlakukanlah ia sebagai musuh." (Fathir: 6)
4. Syetan bangsa manusia, maka berhati-hatilah dalam menghadapinya, ia lebih ganas menyerangmu dibandingkan dengan syetan bangsa jin, sebab syetan bangsa jin dalam menyerang, senjatanya hanya bisikan saja, tapi syetan bangsa manusia dalam menyesatkan, secara nyata/terang-terangan, dan dengan bertatap muka, bahkan dengan bantuan (apa saja hajat hidupny)."
(Tambihul Ghafilin)
Wahab bin Manbah bercerita: "Allah subhanahu wata'ala menyuruh Iblis datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, supaya menjawab pertanyaan apa saja yang bakal dikemukakan oleh beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Ia datang dengan bentuk seorang tua bagus dan rapi tengah memegang tongkat. Tanya beliau shallallahu 'alaihi wasallam: "Siapa kamu?" Jawabnya: "Iblis". Kenapa berani datang kemari? Jawabnya: "Maaf", aku disuruh Tuhan supaya menjawab apa saja darimu". Tanya beliau shallallahu 'alaihi wasallam: "Hai Iblis berapakah musuhmu dari umatku? Jawabnya: "15 orang yaitu:
1. Engkaulah hai Muhammad,
2. Imam/pemimpin masyarakat yang berlaku adil,
3. Orang kaya yang suka merendahkan diri/tawadlu',
4. Pedagang yang shadik/jujur,
5. Orang 'alim yang shalatnya khusyu',
6. Orang mukmin yang suka menasehati (kawan sesamanya),
7. Orang mukmin yang balas kasihan terhadap sesamanya,
8. Orang bertaubat dan selalu, bertaubat sampai mati,
9. Orang yang barhati-hati dari hal-hal yang haram/wira'i,
10. Orang mukmin yang senantiasa suci/punya wudlu terus,
11. Orang mukmin yang banyak/sering bersedekah,
12. Orang mukmin yang bagus budi/akhlaknya,
13. Orang mukmin yang berjasa/berguna bagi masyarakat,
14. Penghafal Al-Quran yang langgeng/mudawamah dalam membacanya",
15. Orang yang suka bertahajjud/shalat malam, di waktu orang-orang tidur pada umumnya,
Kemudian beliau shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi kepada Iblis, "Berapakah kawanmu dari umatku? Jawabnya : "10 orang, yaitu:
1. Seorang hakim yang berat, sebelah/tidak adil,
2. Orang kaya yang berlaku sombong,
3. Pedagang yang suka khianat,
4. Peminum arak,
5. Orang yang suka memutus hubungan persaudaraan,
6. Penghimpun harta riba,
7. Penyantap harta anak yatim,
8. Orang yang suka mengabaikan shalat/sembrono alias gegampang dan gegabah dalam shalat,
9. Orang yang tidak mau membayar zakat hartanya,
10. Orang yang sering melamun/berkhayal,
Sahut Iblis : "Mereka itulah saudara/famili dan kawan-kawanku".
{sumber berita dari galeri NIK HASHIM}